DESKRIBSI

Jual Karung Beras, Karung Laminasi, Jual Karung Beras, Jual Karung Laminasi, harga Karung Beras, Harga Karung Laminasi, Ukuran Karung Beras, Ukuran Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Daur Ulang, Karung Warna Cream, Karung Warna Kuning, Karung Gabah, Pabrik Karung Beras | Hub. 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950 | Phone/Fax: 031-8830487 | Email: limcorporation2009@gmail.com

Pencegahan Rebah Batang Pada Tanaman Padi Sawah

Pencegahan Rebahan Pada Tanaman Padi

Hai, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, pertanian dan juga perternakan.

Gejala akan muncul pada tanaman padi tua berupa bercak nekrotik pada daun terluar yang dekat dengan permukaan air. Bintik meluas ke sisi dalam dan pangkal batang. Bercak gelap muncul dan secara bertahap mengembang tergantung pada resistensi daripada varietasnya. Kemudian jamur merambah ke batang. 

Menyebar hingga batang padi, yang bersamaan dengan pembusukan daun akan melemahkan batang padi dan gugur. Jika tangkai jatuh sebelum dimasak, hasil panen akan menurun, karena bulir tidak berkembang dengan baik dan panen menjadi lebih sulit. Tanaman bisa rontok saat malai matang. Kerusakan pangkal batang dapat menyebabkan sebagian biji mengosongkan, butiran menjadi ringan dan menjadi beras kapur.

Gejala pembusukan pada pangkal tanaman padi ini dimungkinkan karena serangan jamur clerotium oryzae Catt. Istilah populer lainnya untuk gejala penyakit ini adalah taoge, jamur akar merah, pangkal batang padi yang membusuk.

Morfologi Patogen

Koloni jamur berwarna hitam dengan miselium yang sebagian besar berada di jaringan tumbuhan. Jamur membentuk sklerotium yang agak bulat dan berwarna hitam. Pada tahap ini disebut jamur: Sclerotium oryzae Catt.

BACA JUGA:

- Tips Pemilihan Karung Beras Agar Menjadi Laris

- Wajib Tahu, Sejarah Adanya Budidaya Tanaman Padi

- Hal Unik Karung, Memanfaatkan Karung Sebagai Wadah Budidaya Tanaman Cabe dan Sayur Di Lahan Terbatas

Bercak gelap muncul dan secara bertahap melebar. Benda kecil dan kotor yang ditemukan di kelopak daun dan pangkal batang merupakan tempat berkembang biaknya jamur scleroria.

Pada tahap konidium jamur diberi nama: Nakataea sigmoidea. Konidium terbentuk di ujung atau dekat ujung konidiofor. Konidiofor sedikit atau tidak bercabang, coklat, halus, bersekat. Konidium berinsulasi 3, panjang 40 - 83 um, dengan porsi terluas 11 - 14 um. Sel tengah berwarna coklat pucat.

Pada tahap seksual jamur diberi nama: Magnoporthe salvinii. Peritesium gelap, bulat, bagian dalam daun luar, diameter 250 - 650 u, panjang termasuk leher 500 - 1100 um. Ascus berbentuk tabung panjang, berdinding tipis, bertangkai pendek, 104 - 165 x 8,7 - 17,4 µm, berisi 8 askospora. Ascospora membentuk dua baris, agak bengkok, bersekat 3, agak melengkung pada sekat, 35-65 x 8,7 um, berbentuk gelung, bengkok.

Daur Penyakit

Infeksi jamur sclerotium rolfsii pada daun upih tanaman padi dibantu luka. Konidium melimpah di udara pada siang hari. Penyebaran penyakit terjadi karena sklerotium terbawa air.

Batang berlubang yang membosankan memberikan titik masuk yang ideal untuk jamur penyebab penyakit. Benda kecil dan kotor pada selubung daun dan pangkal batang merupakan tempat tinggal jamur yang tidak aktif. Sehingga bisa ditemukan di jerami setelah panen. Pembakaran jerami dan tunggul akan membantu mengurangi jumlah jamur sclerotia yang masih hidup di ladang.

Cara Pengendalian 

Pengendalian fisik dapat dilakukan dengan mengeringkan petak-petak tersebut dan membiarkan tanah retak sebelum dialirkan kembali. Selain itu, setelah panen tunggul padi harus dibakar atau diurai.

Pengendalian biologis dengan memanfaatkan agen hayati. Agen biologis adalah agen biokontrol yang beraneka ragam - seperti bakteri, jamur, virus - yang ada di alam. Diantaranya adalah bakteri antagonis yang memiliki kemampuan melindungi tanaman padi dari berbagai penyakit. Khusus untuk penyakit busuk batang padi akibat infeksi cendawan Sclerotium sp, dengan menggunakan bio control agent; Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis dan Bacillus pumilus.

Di antara biokontrol dengan agen hayati tersebut di atas adalah formulasi PGPR (Plant Growth Promoting Rizobacter). Salah satu yang ada di pasaran misalnya BIO-SPF yang mengandung bahan aktif Pseudomonas flourescens, Bacillus sp dan lain-lain. Penggunaan agen hayati ini diberikan sejak perendaman benih dan untuk perawatan tanaman, misalnya disemprotkan pada pangkal batang.

Nah, berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pencegahan Rebah Batang Pada Tanaman Padi Sawah"

Posting Komentar